Firefly Pointer

Gelembung2

Friday, December 1, 2017

Sepenggal Kisah ku di Masa Lalu

Ini adalah sepenggal kisah hidup ku di masa lalu... Mungkin sebagian orang yang membaca akan berkata, kisah sedih dan pilu.. Tapi, tidak bagi ku... Karena semua ini adalah proses pembelajaran hidup ku yang berharga, dan kelak ak akan merasakan semua buah hasil kerja keras dan doa ku...

Ak terlahir di keluarga yang biasa - biasa saja, tidak terlalu berada dibandingkan teman - teman sekolah ku disaat ak di taman kanak - kanak atau pun SD. Mungkin sebagian besar dari mereka diantar ke sekolah menggunakan mobil dan motor, sedangkan ak diantar oleh kakek ku menggunakan sepeda ontel.. Ya, ak ingat persis sepeda ontel milik kekek ku yang sangat kuat dan tidak pernah rusak. Dan ak ingat sekali, saat dibonceng di belakang, kakek ku selalu berkata "Kakinya jangan dirapetin nya, takut masuk ke jari - jari sepeda". Dan setiap kali ak diantar dengan sepeda, kakek ku selalu nampak bahagia, tanpa rasa lelah dia kayuh sepeda dari Gedung Batu, Semarang ke SD. Bernardus, Semarang. Dengan nafas yang ngos - ngosan, dia selalu rutin untuk mengantarkan ku ke sekolah. Walaupun terkadang ak malu bertemu dengan teman - teman sekolah ku yang selalu datang dengan mobil dan motor, tapi sekarang ak bangga untuk menceritakan sehebat apa kakek ku, yang selalu mengayuh sepeda untuk mengantar ku ke sekolah. :)

Di saat kecil, keluarga ku bukan lah keluarga harmonis. Papa bukanlah sosok ayah yang lembut dan mengasihi anak - anaknya dan istrinya. Dia orang yang tempramen dan suka melakukan KDRT. Di saat ak kecil, ak dan mama lah yang sering mendapatkan KDRT. Ingatan itu selalu membekas dalam hati ku, dan menimbulkan kebencian mendalam kepada Papa ku. Tapi ak sudah tidak membencinya, karena ak sudah mengampuninya dan berdamai dengan masa laluku. Semua itu karena nasehat dari teman terbaik ku saat SMA dan keluarganya yang membimbing pergulatan batin ku.

Ak ingat apa yang papa lakukan ke ak pada saat ak tidak mau belajar membaca dengan mama, dia akan mengambil karet pentil ban yang sangat keras, dan menjepret paha serta tangan ku hingga ak menangis dan berbekas diseluruh tubuh ku. Tidak hanya itu, jika ak tidak mau tidur siang dan kabur keluar rumah bermain dengan teman - teman ku di kampung, dia akan marah dan diambilnya batang pohon jambu yang masih muda, untuk memukul kepala ku hingga lebam dan benjol. Ak pun ingat saat mama salah membelikan obat di apotek, dia sangat marah sekali dan menghajar mama ku hingga berdarah - darah.. Ak ingat betul darah yang menetes di ubin rumah nenek ku. Itu adalah darah yang keluar dari tubuh mama, dan dia selalu menutupinya dari ak anak - anaknya. Ya, dia lah mama ku, mama yang kuat, sabar, dan hebat. Hingga sampai papa ku sakit, terkena Glukoma (*penyakit mata yang menyebabkan penyempitan pandangan dan dapat menyebabkan kebutaan), mama tetap sabar menemani dan merawatnya, walaupun badan lelah dan sedang hamil adik ku yang ke 2. Dan balasan apa yang di dapatkan oleh mama setelah papa pulang dari rumah sakit dan masa pemulihan? Ternyata dia berselingkuh dengan wanita lain. Betapa hebat dan tegarnya wanita yang ku panggil "MAMA".

Awal perselingkuhan itu terjadi saat papa dikenalkan oleh temannya pengobatan alternatif, yang katanya penyakit matanya disebabkan oleh hal gaib. Dan pergilah ke suatu desa, dan ternyata paman si perempuan jalang itu lah yang menjadi dukun untuk mengobati papa. Semua tabungan yang dimiliki papa bukan untuk kami, tapi untuk wanita jalang itu. Hingga akhirnya mama mengajukan gugatan cerai, saat itu ak berumur sekitar 12 tahun, kelas 6 SD. Dan adik ku yang kedua masih bayi.

Setelah perceraian itulah, mama memboyong ku dan adik ku ke Jakarta, lebih tepatnya di Tangerang. Pada saat itu kami menumpang di rumah adik mama yg paling kecil. Rumah yang kami tempati jauh dari kata layak. Dan jauh dari ekspetasi kami. Rumah dengan tipe 21, tanpa kamar, dan dibelakang rumah masih terbuka, tanpa dapur yang layak, dan tembok masih bangunan batako. Tikus berseliweran, itu lah tempat untuk kami berteduh dan beristirahat. Tanpa ada perabotan yang layak, kasur, tempat duduk, kompor dll. Semuanya kami mulai dari nol. Betapa hebat dan kuatnya mama untuk melewati semuanya, dan dia tinggal kan semua usaha yang sudah dia rintis dari usia muda di Semarang. Dulu saat belum pindah ke Tangerang, mama punya usaha Salon dan jualan sembako. Salonnya sangat lah ramai dan sudah banyak pelanggan tetap. Apalagi saat wisudah dan hari Kartini, tiap subuh mama akan bangun lebih awal untuk melayani pelanggan yang datang. Tapi saat pindah ke Tangerang, dia mulai lagi semuanya dari nol.

Pertama kali tinggal kami pindah ke Kota Bumi, Tangerang dan hal pertama yang dilakukan mama untuk menyambung hidup adalah dengan berjualan di depan sekolahan Maria Mediatrix. Ak ingat betul jam berapa mama bangun untuk memasak nasi goreng, mie goreng, nasi kuning untuk jualan makanan di depan sekolah, dan menjual berbagai snack untuk anak sekolah. Mama bangun jam 2 pagi untuk menyiapkan semuanya itu, dan menyiapkan makanan untuk kami. Saat itu ak masuk ke SMP, dan masuk siang di sekolahan Maria Mediatrix. Setelah ak bangun tidur ak ke depan sekolahan untuk membantu mama berjualan. Dan terkadang saat hujan, tanah lapangan menjadi sangat becek kaki mama penuh dengan lumpur, dan tenda yang dibangun seadanya oleh dia tak jarang miring dan seperti ingin roboh. Tapi semua mama jalani tanpa mengeluh dan menyerah. Seolah tubuhnya adalah robot. Ak sedih dan tidak bisa berbuat apa - apa saat itu, ak hanya bisa belajar dan mendapatkan prestasi sekolah untuk membayar semua kerja keras mama. Dan Puji Tuhan, ak selalu juara 3 besar di kelas. Dan saat mama mengambil raport ku, ada senyum bangga dari dirinya. Seolah - olah menandakan kerja kerasnya tidak sia - sia. :)

Mama berjualan di depan sekolah selama setahunan. Dan setelah itu kehidupan kami agak meningkat, setelah mama mendapat tawaran untuk menjahit seragam sekolah oleh suster Yayasan sekolahan Maria Mediatrix, dan mama mendapat gaji bulanan. Dan tidak perlu bangun jam 2 pagi untuk menyiapkan dagangannya. Gaji mama saat itu adalah Rp 750.000,- Ak masih ingat betul bagaimana berhematnya mama, dan mengatur uang sebaik - baiknya agar semua anaknya dapat sekolah. Dan tak jarang mama masih mengambil pekerjaan tambahan di dekat rumah kami, seperti home industri. Saat itu mama dapat tawaran dari tetangga - tetangga ada pekerjaan yg bisa dilakukan di sore hari hingga malam, pekerjaan itu adalah memasang komponen - komponen untuk speaker. Dan ak pun turut membantu mama. Ak bekerja bersama mama setiap sore hingga jam 9 - 10 malam, tergantung berapa banyak lempengan komponen yang harus dipasang. Dan ak bangga bisa membantu mama, dan yang membuat ak bangga adalah, ak bisa mendapat kan uang untuk ak jajan dan selebihnya untuk mama. Ya, itu semua ak lakukan. Setiap minggu gaji ak terima sekitar 65.000 - 75.000 tergantung berapa banyak yang ak kerjakan, terkadang hingga jari - jari ku kapalan karena harus menekan dan menekuk kawat - kawat komponen yang masuk dalam lempengan. Tapi ak tidak mengeluh, karena ak bahagia bisa menemani mama disaat pulang malam hari, dan ak tau mama sudah lelah bekerja seharian.

Tidak sampai disitu saja perjuangan mama. Hingga suatu saat, pekerjaan menjahit seragam itu berhenti. Suster memberhentikan mama, dan dipindah bekerja di sekolah untuk bantu - bantu di TU terkadang membantu di Kantin sekolah. Ya, semuanya mama lakukan tanpa ada rasa malu sedikit pun. Semua mama lakukan agar anaknya bisa lulus sekolah. Dan saat itu ak sudah SMA, dan bersekolah di tempat yang sama dengan mama bekerja. Karena karyawan disitu mendapatkan keringanan uang sekolah. Dan ak tunjukan dengan prestasi di sekolah saat itu. Ak selalu mendapat pujian dari Guru - Guru dengan nilai sekolah ku. Ak ingin menunjukan kepada mama, kalau semua lelah mu tidak lah sia - sia. Uang jajan pun saat itu sangat lah terbatas, dan saat SMA ak sudah pindah rumah di tempat yang sampai sekarang kami tempati. Rumah itu adalah pinjaman dari adik mama yang ke 2, karena rumah yang dulu kami tempati diminta oleh istri dari adik mama yang ke 3. Namanya menumpang, ya harus selalu siap mendapatkan perlakuan seperti itu :)

Ak selalu diberi uang saku yang tidak banyak seperti teman - temanku yang lain. Hanya pas untuk naik angkot pulang pergi, dan mungkin jajan gorengan 2000. Untung ak punya teman - teman SMA yang baik. Kita pulang sekolah sering berjalan bersama hingga sampai lokasi naik angkot yang ke 2. Karena seharusnya naik angkot 2x dari sekolahan ke rumah. Tapi saat pulang untuk menghemat ongkos, ak dan teman - teman yang satu tujuan berjalan bersama, sambil mampir beli susu kacang, atau jajan - jajan. Biasanya yang sering pulang bareng adalah Erna Kiting, Rodean tompel, Herna, dan Dewi Betiz. Tak jarang pula ada teman - teman cowo yang jalan bersama. Karena banyak yang tinggalnya di Kota Bumi dan sekitarnya. Ak ingat saat itu, ak ada gank SMA yang bernama Vanilla, terdiri dari 5 orang (Vanda, Erna Sarnica, Eclat Veranda, Meliani, dan Enny) kita suka menabung tiap hari seribu dan di hari Sabtu kita makan enak, seperti mie ayam atau baso. Hahahahaha...
Semua kami lakukan dengan kesederhanaan. Dan tak jarang kita main di ruko Foto copy Meli, atau ke rumahnya dan Mamanya jago masak. Kami selalu ditawari makanan yang enak. Atau menginap dan tak jarang tidur siang di rumahnya. Membaca komik dan bercanda.

Tak terasa masa - masa SMA berakhir. Dan masuklah di dunia baru yang mengajarkan kedewasaan, yang disebut dunia perkuliahan. Disaat itu ak mulai berfikir bahwa jika sudah lulus SMA, bukanlah lagi membebani mama, melainkan ak harus bisa meringankan beban mama. Ya, pada saat itulah ak berfikir mencari pekerjaan part time yang tidak mengganggu kuliah ku. Dan Tuhan jawab doa ku, ak mendapatkan pekerjaan sebagai guru bimbel di Jakarta Barat, dan kuliah ku pun di Jakarta Barat. Gaji saat itu yang ak dapat adalah Rp 650.000 - 700.000 tapi rasanya bahagia sekali, karena ak tidak perlu minta uang jajan dan uang transport ke mama, apalagi uang untuk fotocopy bahan - bahan kuliah, ak tidak pernah minta ke mama lagi. Hingga ak merelakan waktu ku untuk nongkrong dengan teman - teman kuliah ku. Ak selalu langsung pulang jika mata kulaih terakhir berakhir. Semua ak lakukan demi mencari uang. Ak pun tidak mengeluh, karena ak melihat mama sebegitu capeknya, dan dia tidak pernah mengeluh. Dan hingga tiba saatnya ak diberhentikan kerja dari bimbel itu, ak bingung dan sedih. Ak harus memutar otak untuk mendapatkan penghasilan. Dan ak putuskan untuk membuka tempat les sendiri di rumah, dan memang berkat Tuhan kepada ku begitu besar. Les yang ak dirikan di rumah sangat lah ramai, dengan modal Rp 150.000,- untuk membeli meja pendek untuk belajar, dan menghasilkan berjuta - juta dengan murid yang banyak. Ak bahagia sekali. Dan ada satu murid ku yang dari dia belum bisa membaca, hingga lulus SD. Murid yang sangat sayang dengan ku, dan selalu marah jika ak mengajari dan memperhatikan murid yang lain. Semua suka duka saat mengajar bimbel di rumah sudah ak rasakan, dan menangani semua karakter murid sudah ak rasakan. Dari murid yang nurut, dan bandel, dan yang susah diatur, hingga murid yang tidak bisa apa - apa sama sekali. Dan berkat murid - murid itulah penghasilan ku bertambah, dan ak harus membagi waktu agar murid - murid yang jumlah nya banyak tidak bentrok jam belajar nya. Puji Tuhan, ak bisa membiayai kehidupan keluarga ku dari situ, karena mama sudah pensiun dari Yayasan Maria Mediatrix. Ak lah yang mengambil peran kepala keluarga saat itu, ak yang harus membayar tagihan listrik, iuaran dan uang belanja bulanan dan ongkos ku sendiri. Penghasilan ku saat itu Rp 1,250.000 hingga Rp 1.500.00,- tidak tentu tergantung berapa banyak murid yang belajar di tempat ku. Hingga tibalah di semester akhir dari kuliah ku, ak menyebut dalam hati dan meminta kepada Tuhan, bahwa ak menginginkan pekerjaan kantoran dan dengan gaji yang lebih besar dan tetap nilainya. Dan doa ku pun terkabul. Ak mendapatkan pekerjaan di bagian Export untuk pertama kalinya, tanpa adanya pengalaman kerja.

Ak bekerja pertama kali di PT. Mega Artha Perkasa di semester 6 dan 7 saat ak kuliah. Pertama kalinya ak mendapatkan ilmu export dan import barang, dan pertama kalinya banyak air mata mengalir karena ak melakukan kesalahan, dan tidak ada yang mengajari ku dengan baik semua proses export dan import yang ada. Tapi ak sangat beruntung dapat boss yang baik, yang masih dengan sabar mengajari ku hingga ak pandai dan mahir untuk proses document, dan berkomunikasi dengan customer kami. Gaji pertama ku bekerja disana adalah Rp 2.000.000,- bukan lah gaji yang besar tapi ak bangga dan senang, akhirnya ak bisa mendapatkan gaji yang tetap. Dan setelah 3 bulan bekerja gaji ku pun ditambah menjadi Rp 2.500.000,- dan ak bekerja disana selama 2 tahun, hingga suatu hari ak ditegur oleh HRD ku, yang ak anggap seperti om ku sendiri. Ak dimarahi, karena container datang terlambat. Semua itu karena Truckingnya mogok, dan diluar dari kendali ku. Dan dia berkata sangat ketus pada ku, dan mengatakan ak tidak bisa bekerja dengan baik, ak tidak becus mengatur shipment. Ak sedih dan kecewa, ak juga marah. Dan dari situ lah ak mulai melamar lagi ditempat lain. Dan ak mendapatkannya. Hingga ak ajukan surat resign, boss ku mempertahan kan ku dengan segala macam cara. Hingga semua orang yang dekat dengan ku, memanggil ku dan memarahi ku, karena mereka disuruh boss ku. Dan sampai Om Daus memanggil ku, dan bilang kalau ak disuruh menyebut berapa besar gaji yang ak minta, nanti akan dikabulkan oleh boss ku. Tapi bukan tentang gaji, tapi kenyamanan dalam bekerja dan kerja sama team yang tidak jelas SOP nya. Disaat ak meminta, Tuhan kabulkan kembali. Ak mendapatkan pekerjaan baru di PT. Sakuramas Internusa Sejahtera untuk marketing export, tapi karena saat itu orang document juga resign, jd ak pegang kendali di bagian document export.

Di PT. Sakuramas ak mendapatkan teman - teman baru dan baik - baik di devisi ku. Tapi disetiap perusahaan ada saja drama - drama intern yang terjadi. Tapi tidak terlalu berpengaruh untu ku. Ak bekerja di PT. Sakuramas selama hampir 4 tahun, hingga suatu hari masuklah pimpinan baru di perusahaan itu. Dan semua devisi diperbaharui dan dirubah. Ak pun dirubah ke devisi lokal, dan tidak ada pekerjaan yang jelas pada saat itu, hanya membuat laporan bulanan, dan cetak laporan. Dan ada sesuatu hal yang mengganjal, dan ak merasa bahwa kemampuan ku tidak hanya itu, tapi bisa lebih dari situ. Hingga ak memohon pada Tuhan untuk mendapatkan pekerjaan baru, dan Tuhan kabulkan. Perusahaan itulah yang saat ini ak masih bekerja, dan puji Tuhan, memang ak bisa explore kamampuan ku lebih lagi.

Terkadang ak sangat ingin seperti teman - teman ku yang lain, punya gaji yang bisa dinikmati untuk menyenangkan diri sendiri, bisa pergi ke salon, perawatan muka, atau pedicure menicure, tapi tidak bagiku. Ak selalu menomor satukan keluarga, tidak peduli orang lain menganggapku pelit. Tapi yang pasti ak berusaha berhemat untuk mencukupi semua keperluan keluarga ku, dari mulai listrik, iuran, belanja bulanan dan kuliah adik ku yang paling kecil hingga saat ini. Ak ingin bukan hanya ak yang menjadi sarjana, tapi adik ku juga, karena itulah bekal yang bisa ak berikan untuknya. Dan ak juga tidak mau berhutang budi lagi kepada orang lain, jadi lebih baik ak yang berkorban, untuk keberhasilan adik - adik ku. Bersyukur lah selalu kalian semua yang terlahir di keluarga yang lengkap, harmonis dan serba tercukupi oleh orang tua kalian. Karena kerja keras dan pengorbanan orang tua untuk kita sangat lah besar, terutama pengorbanan seorang ibu dari kita dalam kandungan hingga kita dewasa. Terkadang sedih jika melihat ada anak yang bermalas - malasan bekerja, karena merasa orang tuanya masih sanggup memenuhi kebutuhannya, atau seorang anak yang sangat kurang ajar kepada orang tua. Padahal dia tidak tahu berapa lama waktu yang dipakai orang tua kita untuk beristirahat dari lelahnya bekerja untuk menafkahi kita, dan berapa lama waktu tidurnya untuk menjagai kita dikala sakit diwaktu kecil

Puji Tuhan, semua perjuangan mama sudah berakhir, dan sekarang saatnya kami lah yang berjuang untuk mama. Dan teruntuk Mama ku tercinta, terimakasih untuk semua pengorbanan dan kerja kerasmu merawat dan membesarkan kami. Walaupun masih saja ada orang yang selalu menyalahkan mama dan memarahi mama karena katanya tidak bisa mendidik anak dengan benar, tapi kami yang lebih tahu bagaimana perjuangan mama selama ini. Walaupun mungkin mama ku tidak sepintar dan sekaya mama - mama yang lain, tapi ak bangga memiliki mama seperti mu. Bagaimana sabarnya mama menerima semua perlakuan dan cibiran yang kurang pantas dari orang lain. Itulah pelajaran yang besar untuk ku, bisa berlapang dada menerima semua komentar buruk orang lain, tanpa rasa emosi.

Ak tidak merasa malu untuk menceritakan masa lalu ku ini. Karena ak bangga memiliki mama seperti mu. Walaupun kita terkadang bertengkar, tapi ak tetap menghormati dan menyayangi mu Ma.. Tugas mu sekarang hanyalah mendoakan keberhasilan anak - anak mu. Biar lah Tuhan mengganti setiap kerja keras mu untuk kami. :) Jika ak terlahir kembali, semoga ak tetap menjadi anak mu. Karena engkaulah wanita terhebat ku dengan sebutan "MAMA"

I write this blog to appreciate to My Super Mom. :* :*
Semoga menginspirasi semua orang.. :) Tuhan memberkati

We love you,
Nita, Jeffry, Andhi

2 comments: