Gue benci sama perbedaan. Gue cuma ingin disebut Warga Negara Indonesia. Andai saja di Indonesia tdk ada keragaman suku bangsa dan etnis, andai saja kita semua menjiwai makna dari semboyan "Bhineka Tunggal Ika", andai saja semua melihat seseorang bukan dari golongan, dari SARA (Suku, Agama, Ras, dan Adat Istiadat), pasti negara ini akan damai dan tentram.
Gue juga ngerasain perbedaan itu sangat kontras, dari kecil waktu gue masih tinggal di Semarang. Banyak temen-temen di kampung yang suka ngeledek dengan ngata-ngatain dasar Cina, Cina, dan Cina. Mengurus surat-surat pun dipersulit jika tau kami beretnis Cina. Padahal kita semua satu, bertumpah darah satu. Kenapa harus mendapat perlakuan seperti ini?
Kami pun tak pernah berharap lahir menjadi keturunan TiongHua atau keturunan Jawa, Sunda, Batak, dll. Karena Tuhan menciptakan perbedaan untuk memperkaya suatu bangsa. Tuhan menciptakan perbedaan untuk saling mengisi dan melengkapi, bukan untuk saling menghina, bukan untuk saling dikucilkan, bukan untuk dibeda-bedakan, dan bukan untuk dianggap sebelah mata.
Gue pun terkadang merasakan hal yang bagi gue berat banget, disaat kefanatikan itu muncul. Gue akui, kami kaum etnis Tionghua kadang juga menutup diri dari suku bangsa atau etnis lain. Terkadang kami pun banyak kekurangan. Tapi gue sangat berharap agar pola pikir kita semua makin maju. Gue sebagai anak pun kadang merasakan hal yang tidak menyenangkan. Kadang nyokap seperti membatasi pergaulan gue. padahal temen-temen gue beranekaragam suku. gue ngerasa itu hal yg menyulitkan. walaupun mereka bukan bertenis Tionghua, tapi mereka semua adalah teman-teman yang baik, kompak, dan setia kawan. Gue enjoy dengan mereka. Tapi gue berharap, agar semua yg membaca blog gue, apapun suku bangsa dan etnisnya, gue aharap kalian tidak terus berfikiran sempit dan membatasi diri dalam pergaulan. Karena kebersamaan sangat lah indah, dari hal yang kecil yang kita bisa bina dengan sahabat-sahabat kita yang berbeda suku / etnis, pasti akan memeprkuat persatuan bangsa. Pasti tdk akan ada perpecahan, atau pun adu domba yang dapat menghancurkan bangsa.
Marilah kita bercermin satu sama lain, kita saling menghargai, dan jangan melihat perbedaan sebagai batasan untuk berteman, dan memilih teman. Karena Tuhan menciptakan semuanya sama, dan dihadapan Tuhan kita tdk berbeda.
Gue juga ngerasain perbedaan itu sangat kontras, dari kecil waktu gue masih tinggal di Semarang. Banyak temen-temen di kampung yang suka ngeledek dengan ngata-ngatain dasar Cina, Cina, dan Cina. Mengurus surat-surat pun dipersulit jika tau kami beretnis Cina. Padahal kita semua satu, bertumpah darah satu. Kenapa harus mendapat perlakuan seperti ini?
Kami pun tak pernah berharap lahir menjadi keturunan TiongHua atau keturunan Jawa, Sunda, Batak, dll. Karena Tuhan menciptakan perbedaan untuk memperkaya suatu bangsa. Tuhan menciptakan perbedaan untuk saling mengisi dan melengkapi, bukan untuk saling menghina, bukan untuk saling dikucilkan, bukan untuk dibeda-bedakan, dan bukan untuk dianggap sebelah mata.
Gue pun terkadang merasakan hal yang bagi gue berat banget, disaat kefanatikan itu muncul. Gue akui, kami kaum etnis Tionghua kadang juga menutup diri dari suku bangsa atau etnis lain. Terkadang kami pun banyak kekurangan. Tapi gue sangat berharap agar pola pikir kita semua makin maju. Gue sebagai anak pun kadang merasakan hal yang tidak menyenangkan. Kadang nyokap seperti membatasi pergaulan gue. padahal temen-temen gue beranekaragam suku. gue ngerasa itu hal yg menyulitkan. walaupun mereka bukan bertenis Tionghua, tapi mereka semua adalah teman-teman yang baik, kompak, dan setia kawan. Gue enjoy dengan mereka. Tapi gue berharap, agar semua yg membaca blog gue, apapun suku bangsa dan etnisnya, gue aharap kalian tidak terus berfikiran sempit dan membatasi diri dalam pergaulan. Karena kebersamaan sangat lah indah, dari hal yang kecil yang kita bisa bina dengan sahabat-sahabat kita yang berbeda suku / etnis, pasti akan memeprkuat persatuan bangsa. Pasti tdk akan ada perpecahan, atau pun adu domba yang dapat menghancurkan bangsa.
Marilah kita bercermin satu sama lain, kita saling menghargai, dan jangan melihat perbedaan sebagai batasan untuk berteman, dan memilih teman. Karena Tuhan menciptakan semuanya sama, dan dihadapan Tuhan kita tdk berbeda.
